Minggu, 21 April 2013

MAKALAH METKLIM


MAKALAH METKLIM



METOROLOGI KLIMATOLOGI


Oleh:

KIKI HIDAYAT
1113034042




UNIVERSITAS LAMPUNG
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI
2012
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu wata΄ala, karena berkat rahmat-Nya kami bisa menyelesaikan makalah yang berjudul Meteorologi Klimatologi. Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah METKLIM
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi sempurnanya makalah ini.  Semoga makalah ini memberikan informasi bagi mahasiswa dan bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.














Bandar Lampung, 14 Oktober 2012


Penyusun
BAB I
Pendahuluan
Meterologi adalah ilmu yang mempelajari keadaan rata-rata udara dalam waktu yang singkat ditempat yang sempit. Keadaan rata-rata udara ini di sebut cuaca. Waktu singkat yang di maksud dalam cuaca tersebut adalah waktu sesaat yang berlangsung dalam hari, jam, atau menit. Dengan demikian meterologi adalah ilmu yang mempelajari cuaca yang berlangsung sesaat di suatu tempat.
Klimatilogi adalah ilmu yang mempelajari kaedaan rata-rata dalam waktu yang lama dan mencakup wilayah yang luas. Keadaan rata-rata udara dalam waktu yang lama ini diseut iklim. Waktu yang lama berdasarkan perjanjian internatsional kurang lebih 30 tahun. Dengan demikian klimatologi adalah ilmu yang mempelajari iklim yang berlangsung lama di suatu wilayah yang luas.










BAB II
PEMBAHASAN
1.      Ruang Lingkup Meteorologi dan Klimatologi
Dalam mempelajari cuaca dan iklim terkait dengan atmosfer, cuaca merupakan keadaan fisis atmosfer yang dapat diungkapkan dengan melakukan pengukuran atau pengamatan dari unsur suhu udara, curah hujan, tekanan udara, kelangasan udara, laju serta arah angin, perawanan dan penyinaran matahari. Iklim merupakan keadaan yang mencirikan atmisfer suatu daerah dalam jangka waktu yang lama dan dapat diungkapkan dengan melakukan pengukuran atau pengamatan berbagai unsure cuaca yang dilakukan dalam periode waktu tertentu (sekurang-kurangnya 10 tahun). Unsur cuaca ini disebut sebagai iklim, dengan menganalisa dua atau tiga unsure iklim telah dapat menetapkan iklim di wilayah tertentu.
Susilo Prawirowardoyo menjelaskan, untuk membedakan cara kerja meteorologiwan dan klimatologiwan adalah sebagai berikut :
Ø  Meteorologiwn dalam mempelajari keadaan fisis atmosfer da dinamis serta interaksinya dengan permukaan bumi menggunakan hokum fisika dan tekhnik matematika.
Ø  Klimatologiwan dalam mempelajari iklim di suatu wilayah bertumpu pada tekhnik statistik.
2.      Perbedaan Unsur Iklim dengan Faktor Iklim
            Iklm di suatu wilayah ditentukan oleh sejumlah iklim yang terdiri dari suhu atau temperature udara, lengas atau kelembpan udara, curah hujan atau presipitasi, arah dan kecepatan angin, lama penyinaran angin dan sebagainya. Unsur iklim merupakan hasil interaksi antara sejumlah faktor iklim yang menyebabkan yang menyebabkan terdapatnya corak iklim di wilayah tertentu. Yang termasuk factor iklim adalah letak lintang setempat atau latitude, arah angin, jauh dekatnya dari pantai, evaluasi tempat, tipe tanah, dan vegetasi.
            Dalam praktik kadang-kadang sulit untuk membedakan mana yang unsur dan mana yang faktor, misalnya arah angin termasuk faktor iklim, tetapi kecepatan angin termasuk unsur iklim.
3.      Klasifikasi Meteorologi dan Klimatologi
            Maksud di adakan klasifikasi atau pengelompokan adalah untuk penyederhanaan pengertian sehingga pembaca mudah untuk memahami dan mengingat.
3.1.Klasifikasi Meteorologi
            Meteorologi sebagai ilmu pengetahuan dikelompokan menjadi dua yaitu Meteorologi Teoritis dan Meteorologi Praktis.
            Meteorologi Teoritis dikelompokan lagi menjadi tiga yaitu :
Ø  Meteorologi Dinamis yaitu meteorology yang mengamati tenaga-tenaga pendorong gerakan udara dan transformasi panas.
Ø  Meteorologi Fisis yaitu meteorology yang mempelajari proses-proses fiss yang murni seperti : penguapan, prespitasi, gejala optic, akustik, dan elektris dalam angkasa.
Ø  Meteorologi statis atau Klimatologi mempelajari tentang rata-rata, eksrim-ekstrim frekwensi serta persebaran berbagai unsur cuaca.
Meteorologi Praktis di bagi menjadi 8 macam, yaitu :
Ø  Meteorologi synopsis, mempelajari proses atmosferis dengan bantuan pngamatan sewaktu untuk wilayah yang sangat luas.
Ø  Meteorologi aeronantis, mempelajari meeorologi dalam bidang penerbangan.
Ø  Meteorologi maritime, mempelajari meteorology dalam bidang pelayaran dan perikanan.
Ø  Meteorologi perairan mengkaji permasalahan persediaan air dan irigasi untuk pertanian, perikanan, kehutanan, pelistrikan dan sebagainya.
Ø  Meteorologi udara mengamati kondisi atmosfer bebas.
Ø  Meteorologi medis, meneliti pengaruh iklim atau unsur cuaca terhadap kesehatan psikis dan fisik manusia.
Ø  Meteorologi sempit, meneliti perbedaan antara cuaca dan iklim untuk ruang dan wiayah yang sempit.
Daldjoni (1986), selain membuat klasifikasi atau pengelompokan meteorology seperti di atas masih menambahkan tentang :
Ø  Meteorologi insane, meteorologi ini dikembangkan dan diterapkan dibidang arsitektur dan pembangunan kota. Meteorologi ini sering disebut meteorologi arsitektonis dan planologis.
Ø  Meteorologi etnologis, menelaah pengaruh iklim terhadap terbentuknya berbagai ras di dunia, termasuk khususnya bentuk-bentuk tubuh manusia.

3.2.Meteorologi di Indonesia
            Di Indoesia meteorologi diasuh oleh Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) di Jakarta sejak tahun enm puluhan. BMG dalam kegiatannya mengadakan penelitian dan pelayanan meteorologi dan geofisika, seperti penelitian dan pelayanan di bidang iklim, cuaca, gempa bumi, kemagnitan bumi, gravemetri, debu radioaktif dan ramala cuaca.
            BMG di dalam kehidupan sehari-hari juga melayani data untuk penerbangan, pelayaran, perikanan, pertanian, perkebunan, kehutanan, transmigrasi, reactor nuklir, kepariwisataan, kemiliteran, pertahanan sipil, peroketan, dan pembangunan bendungan.
            Data yan dikumpulkan BMG berasal dari aneka stasiun observasi, berupa data, curah hujan, suhu, kabut, suhu udara bola basah dan bola kering, radiasi matahari, penguapan, suhu dalam tanah, gempa bumi, kemagnitan bumi, ionesfera, dan jatuh debu radioaktif.
3.3.Klasifikasi Klimatologi
            Pengkalifikasian klimatologi dapat didasarkan pada skala atau ukuran dan pendekatan keilmuan. Berdasarkan skala atau ukuran di bedakan menjadi 3, yaitu :
Ø  Makroklimatologi, yaitu bagian klimatologi yang mempelajari iklim daerah yang luas / global.
Ø  Mesoklimatologi, yaitu bagian klimatologi yang mempelajari iklim dengan luas cakupan wilayah antara 10 – 100 km.
Ø  Mikroklimatologi, yaitu bagian klimatologi yang mempelajari iklim dengan luas wilayah kurang dari 10 km.

4.      Pengaruh Cuaca dan Iklim Terhadap Tanah, Tumbuhan, Hewan dan Manusia

4.1.Pengaruh Cuaca dan Iklim Terhadap Tanah
            Cuaca dan iklim yang buruk dapat menimbulkan gangguan terhadap aktifitas manusia dalam bidang pertanian, perdagangan, perindustrian, transportasi, komunikasi dan sebagainya. Bahkan bencana alam banyak yang di timbulkan dari unsur-unsur cuaca dan iklim seperti : Banjir karena curah hujan yang berlebihan, kekeringan karena suhu udara yang tinggi dan kering, badai karena kekencangan angi dan sebagainya.
            Namun dibalik sisi negative terdapat pula sisi positif dari cuaca, sebagaimana dikemukakan oleh LANG-LANG membedakan tanah sebagai modal dasar utama bagi para petani dalam beraktivitas dapat dikelompokkan menjadi 2 tipe, yaitu :
a.       Climate soil type, adalah tipe tanah yang pembentukannya di pengaruhi oleh unsur hujan dan suhu. Pengaruh hujan terhadap tanah ini berpengaruh pula terhadap kandungan zat organiknya, Besar kecilnya pengaruh curah hujan dan temperature terhadap tanah, LANG menentukan ukuran dengan membuat rumus sebagai berikut :
R =  r / t
Keterangan :
R = Faktor hujan
R = curah hujan tahunan (mm)
T = temperature (oC)
b.      Aclimate soil type, adalah tipe tanah yang pembentukannya bukan disebabkan oleh faktor ujan, tetapi lebih banyak ditentukan oleh keadaan batuan. Curah hujan yang tinggi dari langi akan mengakibatkan terjadinya aliran permukaan dan peresapan ke dalam tanah. Aliran permukaan tanah yang kuat dan deras akan menyebabkan terjadinya pengikisan bagian permukaan tanah (humus) yang dampaknya akan berpengaruh terhadap tumbuhnya tanaman.

4.2.Pengaruh Cuaca dan Iklim Terhadap Tanaman
            Unsur-unsur cuaca dan iklim pengaruhnya terhadap tanaman tidak sama. Unsur suhu misalnya berpengaruh terhadap pertumbuhan, pematangan, menambah hilangnya air dan kecenderungan daun menjadi kering. Kelembapan mempengaruhi terhadap hilangnya air dan angin berpengaruh terhadap hilangnya air, penyerbukam serta penyinaran matahari berpengaruh dalam proses fotosintesis, menean suhu. Hujan berpengaruh dalam penyediaan air untuk tumbuhnya tanaman.
            Perbedaan iklim di suatu wilayah berpengaruh pula terhadap tumbuhnya tanaman, misalnya tanaman bunga yang berasal dari daerah iklim sedang terkadang tidak dapat tumbuh bila dipindahkan dan ditanam di daerah tropis, dan sebaliknya tanaman di daerah tropis tidak akan tumbuh bila dipindahkan dan ditanam di daerah iklim sedang maupun di daerah iklim dingin, hal ini menyebabkan terjadinya pola tanam yang berbeda-beda pada bidang pertanian dan perkebunan.
            Iklim berpengaruh pula terhadap berkebangnya hama dan penyakit tanaman, misalnya hama walang sangit akan berkembang lebuh pesatbpada tanaman padi di musim hujan daripada musim kemarau.

4.3.Pengaruh Cuaca Dan Iklim Terhadap Hewan
            Pengaruh cuaca dan iklim dapat berjalan melalui gizi, penyakit dan tindakan langsung oleh manusia terhadap hewan. Di daerah iklim tropis nilai mineral makanan pada rumput dan tanaman yang rendah. Bila banyak turun hujan, tanah kurang mengikat. Hal ini menyebabkan tanaman dan rumput miskin akan protein, banyak berisi air dan serta barskala sukar dicerna oleh hewan, akibatnya menimbulkan panas badan pada hewan sehingga hewan akan mudah terkena penyakit tulang, gundog dan kekurangan darah. Tindakan langsung manusia terhadap hewan yang di sebabkan pengaruh cuaca dan iklim, seperti menyiapkan kandang sebagai rumah berteduh hewan dari panas sinar matahari dan turunnya hujan. Tindakan manusia terhadap hama penyakit yang ditimbulkan oleh cuaca dan iklim terhadap hewan dikaji di dunia kedokteran hewan.

4.4.Pengaruh Cuaca dan Iklim Terhadap Manusia Beserta Aktivitasnya
            Unsur cuaca dan iklim seperti suhu dan kalangasan berpengaruh terhadap hilangnya panas dan timbulnya penyakit kulit seperti panu, kadas, kurap juga membuat rasa tidak enak badan. Angin yang panas dan kering menyebabkan hilangnya rasa segar pada badan. Penyinaran matahari manaikan suhu udara sehingga kulit mudah terbakar. Hujan yang turun menggantikan keringat kadang-kadang menjengkelkan bahkan mendatangkan banjir yang banyak mendatangkan kerugian baik berupa materi maupun jiwa manusia. Debu juga berpengaruh terhadap manusia, seperti mendatangkan kekotoran, penyakit mata di musim kemarau. Cuaca dan iklim juga berpengaruh terhadap aktivitas manusia seperti dalam aktivitas pertanian, perikanan, perkebunan. Peternakan, perdagangan, transportasi, komunikasi, perindustrian dan sebagainya.












BAB III

PENUTUP
Sekian makalah yang saya buat.saya menyadari masih banyak kekurangan yang ada pada makalah saya,mohon kritik dan saran nya. terimakasih kepada teman-teman yang sudah mensuport saya untuk menyelesaikan makalah ini.
KESIMPULAN
Meterologi adalah ilmu yang mempelajari keadaan rata-rata udara dalam waktu yang singkat ditempat yang sempit.
Klimatilogi adalah ilmu yang mempelajari kaedaan rata-rata dalam waktu yang lama dan mencakup wilayah yang luas.
Susilo Prawirowardoyo menjelaskan, untuk membedakan cara kerja meteorologiwan dan klimatologiwan adalah sebagai berikut :
Ø  Meteorologiwn dalam mempelajari keadaan fisis atmosfer da dinamis serta interaksinya dengan permukaan bumi menggunakan hokum fisika dan tekhnik matematika.
Ø  Klimatologiwan dalam mempelajari iklim di suatu wilayah bertumpu pada tekhnik statistik.
Meteorologi sebagai ilmu pengetahuan dikelompokan menjadi dua yaitu Meteorologi Teoritis dan Meteorologi Praktis.
Meteorologi Praktis di bagi menjadi 8 macam yaitu , Meteorologi synopsis, Meteorologi aeronantis, Meteorologi maritime, Meteorologi perairan, Meteorologi udara, Meteorologi medis, Meteorologi sempit.
Pengkalifikasian klimatologi dapat didasarkan pada skala atau ukuran dan pendekatan keilmuan. Berdasarkan skala atau ukuran di bedakan menjadi 3, yaitu :
Ø  Makroklimatologi
Ø  Mesoklimatologi
Ø  Mikroklimatologi

LANG-LANG membedakan tanah sebagai modal dasar utama bagi para petani dalam beraktivitas dapat dikelompokkan menjadi 2 tipe, yaitu Climate soil type dan Aclimate soil type.













REFRENSI
METEOROLOGI DAN KLIMATOLOGI (buku ajar)