MAKALAH METKLIM
METOROLOGI KLIMATOLOGI
Oleh:
KIKI HIDAYAT
1113034042
UNIVERSITAS LAMPUNG
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI
2012
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun
panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu wata΄ala, karena berkat rahmat-Nya kami
bisa menyelesaikan makalah yang berjudul Meteorologi Klimatologi. Makalah ini
diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah METKLIM
Kami mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan
tepat pada waktunya. Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu,
kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi sempurnanya
makalah ini.
Semoga makalah ini memberikan informasi bagi
mahasiswa dan bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu
pengetahuan bagi kita semua.
Bandar Lampung, 14 Oktober 2012
Penyusun
Penyusun
BAB I
Pendahuluan
Meterologi adalah ilmu yang mempelajari keadaan
rata-rata udara dalam waktu yang singkat ditempat yang sempit. Keadaan
rata-rata udara ini di sebut cuaca. Waktu singkat yang di maksud dalam cuaca
tersebut adalah waktu sesaat yang berlangsung dalam hari, jam, atau menit.
Dengan demikian meterologi adalah ilmu yang mempelajari cuaca yang berlangsung
sesaat di suatu tempat.
Klimatilogi adalah ilmu yang mempelajari kaedaan
rata-rata dalam waktu yang lama dan mencakup wilayah yang luas. Keadaan
rata-rata udara dalam waktu yang lama ini diseut iklim. Waktu yang lama
berdasarkan perjanjian internatsional kurang lebih 30 tahun. Dengan demikian
klimatologi adalah ilmu yang mempelajari iklim yang berlangsung lama di suatu
wilayah yang luas.
BAB II
PEMBAHASAN
1.
Ruang Lingkup Meteorologi dan
Klimatologi
Dalam mempelajari cuaca dan iklim terkait dengan
atmosfer, cuaca merupakan keadaan fisis atmosfer yang dapat diungkapkan dengan
melakukan pengukuran atau pengamatan dari unsur suhu udara, curah hujan,
tekanan udara, kelangasan udara, laju serta arah angin, perawanan dan
penyinaran matahari. Iklim merupakan keadaan yang mencirikan atmisfer suatu
daerah dalam jangka waktu yang lama dan dapat diungkapkan dengan melakukan
pengukuran atau pengamatan berbagai unsure cuaca yang dilakukan dalam periode
waktu tertentu (sekurang-kurangnya 10 tahun). Unsur cuaca ini disebut sebagai
iklim, dengan menganalisa dua atau tiga unsure iklim telah dapat menetapkan
iklim di wilayah tertentu.
Susilo Prawirowardoyo menjelaskan, untuk membedakan
cara kerja meteorologiwan dan klimatologiwan adalah sebagai berikut :
Ø
Meteorologiwn dalam mempelajari keadaan
fisis atmosfer da dinamis serta interaksinya dengan permukaan bumi menggunakan
hokum fisika dan tekhnik matematika.
Ø
Klimatologiwan dalam mempelajari iklim
di suatu wilayah bertumpu pada tekhnik statistik.
2.
Perbedaan Unsur Iklim dengan Faktor
Iklim
Iklm di suatu wilayah ditentukan
oleh sejumlah iklim yang terdiri dari suhu atau temperature udara, lengas atau
kelembpan udara, curah hujan atau presipitasi, arah dan kecepatan angin, lama
penyinaran angin dan sebagainya. Unsur iklim merupakan hasil interaksi antara
sejumlah faktor iklim yang menyebabkan yang menyebabkan terdapatnya corak iklim
di wilayah tertentu. Yang termasuk factor iklim adalah letak lintang setempat
atau latitude, arah angin, jauh dekatnya dari pantai, evaluasi tempat, tipe
tanah, dan vegetasi.
Dalam praktik kadang-kadang sulit
untuk membedakan mana yang unsur dan mana yang faktor, misalnya arah angin
termasuk faktor iklim, tetapi kecepatan angin termasuk unsur iklim.
3.
Klasifikasi Meteorologi dan Klimatologi
Maksud di adakan klasifikasi atau
pengelompokan adalah untuk penyederhanaan pengertian sehingga pembaca mudah
untuk memahami dan mengingat.
3.1.Klasifikasi
Meteorologi
Meteorologi sebagai ilmu pengetahuan
dikelompokan menjadi dua yaitu Meteorologi Teoritis dan Meteorologi Praktis.
Meteorologi Teoritis dikelompokan
lagi menjadi tiga yaitu :
Ø Meteorologi
Dinamis yaitu meteorology yang mengamati tenaga-tenaga pendorong gerakan udara
dan transformasi panas.
Ø Meteorologi
Fisis yaitu meteorology yang mempelajari proses-proses fiss yang murni seperti
: penguapan, prespitasi, gejala optic, akustik, dan elektris dalam angkasa.
Ø Meteorologi
statis atau Klimatologi mempelajari tentang rata-rata, eksrim-ekstrim frekwensi
serta persebaran berbagai unsur cuaca.
Meteorologi Praktis di bagi menjadi 8 macam, yaitu :
Ø Meteorologi
synopsis, mempelajari proses atmosferis dengan bantuan pngamatan sewaktu untuk
wilayah yang sangat luas.
Ø Meteorologi
aeronantis, mempelajari meeorologi dalam bidang penerbangan.
Ø Meteorologi
maritime, mempelajari meteorology dalam bidang pelayaran dan perikanan.
Ø Meteorologi
perairan mengkaji permasalahan persediaan air dan irigasi untuk pertanian,
perikanan, kehutanan, pelistrikan dan sebagainya.
Ø Meteorologi
udara mengamati kondisi atmosfer bebas.
Ø Meteorologi
medis, meneliti pengaruh iklim atau unsur cuaca terhadap kesehatan psikis dan
fisik manusia.
Ø Meteorologi
sempit, meneliti perbedaan antara cuaca dan iklim untuk ruang dan wiayah yang
sempit.
Daldjoni
(1986), selain membuat klasifikasi atau pengelompokan meteorology seperti di
atas masih menambahkan tentang :
Ø Meteorologi
insane, meteorologi ini dikembangkan dan diterapkan dibidang arsitektur dan
pembangunan kota. Meteorologi ini sering disebut meteorologi arsitektonis dan
planologis.
Ø Meteorologi
etnologis, menelaah pengaruh iklim terhadap terbentuknya berbagai ras di dunia,
termasuk khususnya bentuk-bentuk tubuh manusia.
3.2.Meteorologi di
Indonesia
Di Indoesia meteorologi diasuh oleh
Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) di Jakarta sejak tahun enm puluhan. BMG
dalam kegiatannya mengadakan penelitian dan pelayanan meteorologi dan
geofisika, seperti penelitian dan pelayanan di bidang iklim, cuaca, gempa bumi,
kemagnitan bumi, gravemetri, debu radioaktif dan ramala cuaca.
BMG di dalam kehidupan sehari-hari
juga melayani data untuk penerbangan, pelayaran, perikanan, pertanian,
perkebunan, kehutanan, transmigrasi, reactor nuklir, kepariwisataan,
kemiliteran, pertahanan sipil, peroketan, dan pembangunan bendungan.
Data yan dikumpulkan BMG berasal
dari aneka stasiun observasi, berupa data, curah hujan, suhu, kabut, suhu udara
bola basah dan bola kering, radiasi matahari, penguapan, suhu dalam tanah,
gempa bumi, kemagnitan bumi, ionesfera, dan jatuh debu radioaktif.
3.3.Klasifikasi
Klimatologi
Pengkalifikasian klimatologi dapat
didasarkan pada skala atau ukuran dan pendekatan keilmuan. Berdasarkan skala
atau ukuran di bedakan menjadi 3, yaitu :
Ø Makroklimatologi,
yaitu bagian klimatologi yang mempelajari iklim daerah yang luas / global.
Ø Mesoklimatologi,
yaitu bagian klimatologi yang mempelajari iklim dengan luas cakupan wilayah
antara 10 – 100 km.
Ø Mikroklimatologi,
yaitu bagian klimatologi yang mempelajari iklim dengan luas wilayah kurang dari
10 km.
4.
Pengaruh Cuaca dan Iklim Terhadap Tanah,
Tumbuhan, Hewan dan Manusia
4.1.Pengaruh Cuaca
dan Iklim Terhadap Tanah
Cuaca dan iklim yang buruk dapat
menimbulkan gangguan terhadap aktifitas manusia dalam bidang pertanian,
perdagangan, perindustrian, transportasi, komunikasi dan sebagainya. Bahkan
bencana alam banyak yang di timbulkan dari unsur-unsur cuaca dan iklim seperti
: Banjir karena curah hujan yang berlebihan, kekeringan karena suhu udara yang
tinggi dan kering, badai karena kekencangan angi dan sebagainya.
Namun dibalik sisi negative terdapat
pula sisi positif dari cuaca, sebagaimana dikemukakan oleh LANG-LANG membedakan
tanah sebagai modal dasar utama bagi para petani dalam beraktivitas dapat
dikelompokkan menjadi 2 tipe, yaitu :
a. Climate
soil type, adalah tipe tanah yang pembentukannya di pengaruhi oleh unsur hujan
dan suhu. Pengaruh hujan terhadap tanah ini berpengaruh pula terhadap kandungan
zat organiknya, Besar kecilnya pengaruh curah hujan dan temperature terhadap
tanah, LANG menentukan ukuran dengan membuat rumus sebagai berikut :
R
= r / t
Keterangan
:
R
= Faktor hujan
R
= curah hujan tahunan (mm)
T
= temperature (oC)
b. Aclimate
soil type, adalah tipe tanah yang pembentukannya bukan disebabkan oleh faktor
ujan, tetapi lebih banyak ditentukan oleh keadaan batuan. Curah hujan yang
tinggi dari langi akan mengakibatkan terjadinya aliran permukaan dan peresapan
ke dalam tanah. Aliran permukaan tanah yang kuat dan deras akan menyebabkan
terjadinya pengikisan bagian permukaan tanah (humus) yang dampaknya akan
berpengaruh terhadap tumbuhnya tanaman.
4.2.Pengaruh Cuaca
dan Iklim Terhadap Tanaman
Unsur-unsur cuaca dan iklim
pengaruhnya terhadap tanaman tidak sama. Unsur suhu misalnya berpengaruh
terhadap pertumbuhan, pematangan, menambah hilangnya air dan kecenderungan daun
menjadi kering. Kelembapan mempengaruhi terhadap hilangnya air dan angin
berpengaruh terhadap hilangnya air, penyerbukam serta penyinaran matahari
berpengaruh dalam proses fotosintesis, menean suhu. Hujan berpengaruh dalam
penyediaan air untuk tumbuhnya tanaman.
Perbedaan iklim di suatu wilayah
berpengaruh pula terhadap tumbuhnya tanaman, misalnya tanaman bunga yang
berasal dari daerah iklim sedang terkadang tidak dapat tumbuh bila dipindahkan
dan ditanam di daerah tropis, dan sebaliknya tanaman di daerah tropis tidak
akan tumbuh bila dipindahkan dan ditanam di daerah iklim sedang maupun di
daerah iklim dingin, hal ini menyebabkan terjadinya pola tanam yang
berbeda-beda pada bidang pertanian dan perkebunan.
Iklim berpengaruh pula terhadap
berkebangnya hama dan penyakit tanaman, misalnya hama walang sangit akan
berkembang lebuh pesatbpada tanaman padi di musim hujan daripada musim kemarau.
4.3.Pengaruh Cuaca
Dan Iklim Terhadap Hewan
Pengaruh cuaca dan iklim dapat
berjalan melalui gizi, penyakit dan tindakan langsung oleh manusia terhadap
hewan. Di daerah iklim tropis nilai mineral makanan pada rumput dan tanaman
yang rendah. Bila banyak turun hujan, tanah kurang mengikat. Hal ini
menyebabkan tanaman dan rumput miskin akan protein, banyak berisi air dan serta
barskala sukar dicerna oleh hewan, akibatnya menimbulkan panas badan pada hewan
sehingga hewan akan mudah terkena penyakit tulang, gundog dan kekurangan darah.
Tindakan langsung manusia terhadap hewan yang di sebabkan pengaruh cuaca dan
iklim, seperti menyiapkan kandang sebagai rumah berteduh hewan dari panas sinar
matahari dan turunnya hujan. Tindakan manusia terhadap hama penyakit yang
ditimbulkan oleh cuaca dan iklim terhadap hewan dikaji di dunia kedokteran
hewan.
4.4.Pengaruh Cuaca
dan Iklim Terhadap Manusia Beserta Aktivitasnya
Unsur cuaca dan iklim seperti suhu
dan kalangasan berpengaruh terhadap hilangnya panas dan timbulnya penyakit
kulit seperti panu, kadas, kurap juga membuat rasa tidak enak badan. Angin yang
panas dan kering menyebabkan hilangnya rasa segar pada badan. Penyinaran
matahari manaikan suhu udara sehingga kulit mudah terbakar. Hujan yang turun
menggantikan keringat kadang-kadang menjengkelkan bahkan mendatangkan banjir
yang banyak mendatangkan kerugian baik berupa materi maupun jiwa manusia. Debu
juga berpengaruh terhadap manusia, seperti mendatangkan kekotoran, penyakit
mata di musim kemarau. Cuaca dan iklim juga berpengaruh terhadap aktivitas
manusia seperti dalam aktivitas pertanian, perikanan, perkebunan. Peternakan,
perdagangan, transportasi, komunikasi, perindustrian dan sebagainya.
BAB
III
PENUTUP
Sekian
makalah yang saya buat.saya menyadari masih banyak kekurangan yang ada pada
makalah saya,mohon kritik dan saran nya. terimakasih kepada teman-teman yang
sudah mensuport saya untuk menyelesaikan makalah ini.
KESIMPULAN
Meterologi adalah ilmu yang mempelajari keadaan
rata-rata udara dalam waktu yang singkat ditempat yang sempit.
Klimatilogi adalah ilmu yang mempelajari kaedaan
rata-rata dalam waktu yang lama dan mencakup wilayah yang luas.
Susilo Prawirowardoyo menjelaskan, untuk membedakan
cara kerja meteorologiwan dan klimatologiwan adalah sebagai berikut :
Ø
Meteorologiwn dalam mempelajari keadaan
fisis atmosfer da dinamis serta interaksinya dengan permukaan bumi menggunakan
hokum fisika dan tekhnik matematika.
Ø
Klimatologiwan dalam mempelajari iklim
di suatu wilayah bertumpu pada tekhnik statistik.
Meteorologi sebagai ilmu pengetahuan dikelompokan
menjadi dua yaitu Meteorologi Teoritis dan Meteorologi Praktis.
Meteorologi Praktis di bagi menjadi 8 macam yaitu ,
Meteorologi synopsis, Meteorologi aeronantis, Meteorologi maritime, Meteorologi
perairan, Meteorologi udara, Meteorologi medis, Meteorologi sempit.
Pengkalifikasian
klimatologi dapat didasarkan pada skala atau ukuran dan pendekatan keilmuan.
Berdasarkan skala atau ukuran di bedakan menjadi 3, yaitu :
Ø Makroklimatologi
Ø Mesoklimatologi
Ø Mikroklimatologi
LANG-LANG
membedakan tanah sebagai modal dasar utama bagi para petani dalam beraktivitas
dapat dikelompokkan menjadi 2 tipe, yaitu Climate soil type dan Aclimate soil
type.
METEOROLOGI
DAN KLIMATOLOGI (buku ajar)